TIPS MENDAPATKAN BAND SCORE 7.0 IELTS
IELTS atau TOEFL iBT untuk sebagian besar persyaratan mendaftar universitas atau beasiswa merupakan salah satu hal yang paling penting. Persyaratan IELTS atau TOEFL iBT untuk masing-masing beasiswa berbeda, tetapi untuk score “aman” yang harus dimiliki apabila ingin mendaftar ke universitas LN adalah Band Score 6.5 (no band score less than 6.0).
Berapa biaya sekali tes?
Mengingat biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan tes IELTS atau TOEFL iBT yang cukup mahal (menurut
saya), maka persiapan yang dilakukan harus maksimal supaya mendapatkan band
score yang diinginkan. Pada tahun 2019, tepatnya bulan Agustus (pertama kali
saya mengambil tes IELTS) biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 2.900.000,
dan untuk bulan November 2021 (tes kedua saya) biaya IELTS sekitar Rp 3.000.000.
Biaya TOEFL iBT kurang lebih sama. Nilai biaya ini berdasarkan kurs ketika kita
mendaftar untuk tes ini.
Kenapa saya memilih IELTS
dibandingkan TOEFL iBT?
Saya pernah mengikuti kursus
persiapan TOEFL iBT selama 1-2 bulan, menurut saya pribadi setiap tes memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kebetulan, saya tidak terlalu suka untuk mengerjakan section
structure dalam TOEFL. Setelah itu, saya mencoba mencari contoh soal IELTS atau
mengikuti mock tes IELTS online yang free. Dari dua pengalaman saya tersebut,
saya mendapatkan score paling tinggi untuk tes IELTS. Mungkin untuk orang lain,
tes TOEFL dinilai lebih mudah daripada IELTS. Untuk itu, saya menyarankan
teman-teman yang akan mengambil tes Bahasa inggris dan masih bingung untuk
memilih IELTS atau TOEFL iBT untuk mencoba kedua tes tersebut dan membandingkan
hasil dari tes itu. Setelah itu, teman-teman akan tau tes apa yang lebih cocok
dengan teman-teman.
Untuk tes IELTS saya mendapatkan
overall 7.0 dengan kurang lebih 2 minggu persiapan (dengan latian soal setiap
harinya). Akan tetapi lebih baik, jika teman-teman mempunyai spare waktu 1
bulan untuk mempersiapkannya.
Saat itu, saya masih bekerja
(waktu pagi-sore saya gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor) dan baru
mulai belajar setelah pukul 18.00, setiap harinya saya mencoba untuk
mengerjakan 1 Task (lengkap, mulai dari listening-reading-writing dan
speaking).
Bagaimana cara belajar dan
mempersiapkannya?
Sekarang saya mulai untuk membahas
tentang bagaimana cara saya belajar untuk masing-masing section.
A. Listening
Untuk listening saya biasanya memulai
belajar dengan mendengarkan music. Musik yang saya dengarkan bervariasi dari
beberapa penyanyi dengan kewarganegaraan yang berbeda. Pada dasarnya IELTS
tidak hanya membatasi hanya dengan American atau British English tetapi
International English. Oleh karena itu, ada kemungkinan saat listening kita
mendengarkan accent diluar dari American atau British. Menurut saya, American English
lebih mudah dipahami daripada British atau Ireland. Saya membandingkan lagu-lagu
Taylor Swift dengan Harry Styles, lagu TS ini lebih mudah dipahami kata-katanya
daripada lagu HS. Oleh karena itu, saya lebih sering untuk berlatih dengan mendengarkan
lagu-lagu Harry Styles, Adele, James Arthur, dll.
Setelah itu saya biasanya
membiasakan diri dengan berlatih menggunakan soal-soal IELTS Cambridge 1-16
(edisi terbaru adalah edisi 16 per data Desember 2021). Soal-soal ini bisa
didownload di Google, tapi jika teman-teman memiliki kesulitan untuk searching
silahkan feel free to contact me, dan saya akan memberikan materi-materi tersebut.
Menurut pengalaman saya, score yang
akan kita dapatkan saat tes tidak akan jauh berbeda dari score yang sudah kita
dapatkan saat mengerjakan latihan.
B. Reading
Reading dalam IELTS ini cukup
challenging karena bacaan yang disajikan dalam tes cenderung banyak dan panjang.
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membiasakan diri untuk membaca dalam
teks Bahasa inggris yang kalimatnya cukup kompleks dan panjang. Saya berlatih
dengan membaca berita dari Bloomberg, The Economist, naskah akademis seperti Jurnal.
Selain itu, saya juga membaca contoh essay dari buku Makkar (yang biasanya
digunakan untuk belajar writing IELTS) karena topik-topik yang diangkat adalah
topik yang up to date.
Untuk mengerjakan soal Reading,
saya biasanya memulai dengan membaca pertanyaan, mencari poin-poin penting
mengenai informasi apa yang harus dicari dalam bacaan, setelah itu saya
melakukan scanning dalam paragraph bacaan, mengunderline letak informasi yang
ditanyakan setelah itu baru membaca secara mendalam mengenai paragraph tersebut
untuk mencari jawaban yang dibutuhkan.
Dalam latihan, saya menerapkan
mindset bahwa itu adalah “saat tes yang sebenarnya” jadi saya memasang alarm untuk
keseluruhan proses reading. Setelah mengerjakan soal reading dan melakukan
scoring (kunci jawaban biasanya ada dibagian akhir dalam buku), saya mencatat
kesalahan yang saya lakukan (pada tipe soal yang mana), mencari arti kata yang
tidak saya mengerti dan mencatatnya dalam sticky notes dan akan ditempel pada
tembok kamar (supaya saya bisa membacanya lebih sering dan membiasakan dengan
kosakata yang baru).
C. Writing
Writing menurut saya cukup sulit
karena saya sering lupa untuk menulis “the” atau melakukan error dengan tidak
to the point tetapi bertele-tele. Cara belajar yang saya lakukan adalah dengan
mengerjakan soal-soal yang ada di Cambridge 1-16, saya menggunakan official
paper dari IELTS untuk membiasakan diri dan mengukur berapa line yang harus
saya isi untuk melewati batas minimal words yang harus dituliskan. Kenapa
demikian? Karena saya lebih suka untuk mengambil tes IELTS yang paper-based
sehingga saat section writing, jawaban tersebut harus saya tuliskan di kertas
sehingga kadang kala saya kebingungan untuk menentukan apakah essay saya sudah
melebihi 150 words (untuk W.1) dan 250 words (untuk W.2).
Akan tetapi jika teman-teman
mengambil IELTS Computer-based, maka saat mengerjakan writing sudah otomatis
terdapat count untuk jumlah words yang sudah dituliskan.
Perlu diingat, untuk masing-masing
task (writing task 1 dan writing task 2) memiliki point yang harus ada dalam masing-masing
tulisan. Kerangka essay yang biasanya saya tuliskan untuk masing-masing essay:
Untuk Writing Task 1:
1. Paraphrase informasi yang ada di
soal (graph, tabel, pie chart, dkk)
2. Overview (bukan kesimpulan/conclusion)
– bagian ini sangat penting
3. Paragraf A
4. Paragraf B
Note: Jangan membuat kesimpulan
sendiri, stick to the original information.
Untuk Writing Task 2:
1. Paraphrase pertanyaan/kalimat
yang ada di soal
2. Paragraf A
3. Paragraf B
4. Kesimpulan/Conclusion
Note: Buatlah pendapat yang jelas –
pro atau kontra
Untuk bahan bacaan atau belajar,
di akhir pembahasan akan saya sertakan link dari masing-masing sumber yang saya
gunakan.
Bagaimana cara kita melakukan
koreksi terhadap tulisan kita sendiri?
1. Saya menggunakan Grammarly (atau
boleh website/platform untuk melakukan Grammar Check yang ada di Internet)
2. Jika saya tidak tau alasan
kenapa kalimat itu perlu ditambah atau dikurangi dengan kata tertentu maka saya
akan bertanya kepada teman yang lebih paham
D. Speaking
Menurut saya untuk speaking ini
diperlukan banyak latihan supaya kita PD. Saya belajar dengan berlatih
berbicara di depan kaca dan merekam suara saya sehingga saat selesai latihan,
saya dapat melakukan evaluasi.
Selain itu, saya mengambil kursus
intensif online dengan teman saya yang bekerja di salah satu Lembaga Bahasa yang
memberikan kursus Bahasa inggris.
Sources Belajar:
2. Materi dari website IDP (saya
mendaftar tes IELTS ini di IDP sehingga saya mempunyai akses untuk materi-materi
IELTS)
3. IELTS Cambridge I-16
4. IELTS Makkar
5. Common Mistakes at IELTS (by
Julie Moore dan Pauline Cullen)
6. IELTS Tips Trik (by Ibham Veza)
7. Grammar for IELTS (by Aish
Fiona and Tomlinson Jo.; Diane Hopkins; dan Hryhorij Dyczok)
8. Sharpening Skills (by Jeff
Zeter and Michael Pederson)
9. Cambridge Vocabulary for IELTS
(by Cullen Pauline)
10. Check Your English Vocabulary
(by Rawdon Wyatt)
Notes: Untuk nomer 5-10 bisa di
download di https://id1lib.org/
Semoga sukses
Salam,
VIE.