Seleksi Substansi Akademik & Tes Kebangsaan LPDP
Sebelum membahas mengenai seleksi substansi akademik dan kebangsaan, saya akan menceritakan mengenai timeline seleksi beasiswa LPDP yang saya ikuti pada tahun 2021.
Saya mengikuti seleksi LPDP pertama
kali pada tahun 2019 (LPDP terakhir sebelum pandemi) tapi gagal saat
pengumuman akhir dan kemudian saya mengikuti seleksi LPDP 2021 yang merupakan
kali kedua saya mencoba beasiswa ini. Dan saya mengikuti tahap 1 setelah pada
tahun 2020, LPDP tidak membuka proses pendaftaran karena adanya pandemi.
Berikut ini timeline seleksi tahun 2021:
·
Seleksi
tersebut buka pada tanggal 7 Mei 2021
·
Seleksi
administrasi diumumkan pada tanggal 12 Juni 2021
·
Seleksi
Substansi Akademik dan Kebangsaan pada tanggal 21 Juni 2021
·
Pengumuman
seleksi substansi akademik dan kebangsaan pada tanggal 24 Juni 2021
·
Interview
pada tanggal 5 Juli 2021 (saya mendapat jadwal hari pertama, terdapat 3 hari
untuk seleksi wawancara yaitu tanggal 5-7 Juli 2021)
·
Pengumuman
akhir tanggal 22 Juli 2021.
Timelinenya cukup padat dan intens,
hanya dalam waktu sekitar 3 bulan, saya sudah mendapatkan hasilnya. Pada waktu
itu, saya mempunyai 3 LoA Unconditional dari WUR, University of Sussex UK, dan Groningen
University.
Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya
saya memutuskan untuk mendaftar LPDP dengan menggunakan LoA dari Wageningen
University, karena jurusan dan program yang akan saya ambil berkaitan dengan
rencana masa depan saya.
Baiknya menggunakan LoA Unconditional
atau tidak?
Menurut saya ada pros dan cons
mendaftar beasiswa LPDP ini menggunakan LoA Unconditional.
Untuk prosnya:
Kita jadi lebih mudah untuk menggambarkan
tujuan kita ke depannya. Hal ini berkaitan dengan program dan jurusan apa yang
akan kita ambil sehingga kita mempunyai study plan yang jelas – ini dapat kita
bahas di essay lpdp dan akan menjadi poin plus ketika kita wawancara. Tentu
akan menjadi poin plus apabila kita sudah mempunyai gambaran dan tujuan yang
jelas.
Sedangkan consnya:
Saat kita sudah mendaftar beasiswa
LPDP dengan LoA tertentu, dan pada akhirnya kita diterima maka akan sulit bagi
kita untuk mengubah jurusan dan universitas yang sudah kita pilih. Proses dan
tahap-tahapnya cukup panjang.
Selain itu, kita hanya mempunyai satu
pilihan universitas. Jika kita tidak menggunakan LoA maka kita mempunyai 3 pilihan
universitas yang dapat kita daftarkan ke LPDP.
Bagaimana Seleksi Substansi Akademik
dan Tes Kebangsaan di Tahun 2021?
Menurut saya, banyak perbedaan antara TSB
tahun 2019 dan 2021. Pada tahun 2021 ini, merupakan tahun pertama LPDP menggunakan
sistem tes berbasis online. Oleh karena itu, menurut saya, tingkat kesulitan
TSB tahun 2021 ini lebih challenging daripada tahun 2019.
TSB pada tahun 2019 hampir sama dengan
soal CPNS dan soal masuk perguruan tinggi. Verbalnya menggunakan soal-soal
seperti sinonim, antonym, dll. Soal Kuantitaif dan pemecahan masalahnya berupa
soal seperti luas bangun, perjalanan dan kapan si A dan B bertemu, deret, dll.
Sedangkan untuk TBS tahun 2021 tidak
ada soal sinonim antonym tetapi digantikan dengan bacaan yang memuat informasi
pada grafik atau tabel kemudian kita mencari informasi yang diperlukan untuk
menjawab soal. Selain itu, hitungan kuantitatif dan pemecahan masalah diganti
dengan model soal seperti soal-soal GRE/GMAT versi Bahasa Indonesia, tapi waktu
itu saya masih mendapatkan soal bentuk Deret Perkalian.
Sebenarnya, menurut saya, soal
tersebut tidak susah yang impossible dikerjakan seperti soal olimpiade haha.
Tapi dengan waktu 90 menit, soal tersebut menjadi cukup sulit karena saya baru
mendapat jawaban setelah mengulang pengerjaannya sebanyak 2x. Jadi saran saya
kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu untuk mendapatkan poin score benar
sebanyak-banyaknya.
Untuk persiapan sebelumnya kita harus
latihan mengerjakan soal dan membiasakan diri dengan soal yang setipe dengan GRE/GMAT
tersebut sehingga saat hari H pengerjaan, kita tidak kesulitan untuk memahami
perintah soal.
Waktu itu, saya merupakan tahap
pertama dan mendapatkan jadwal pertama untuk mengerjakan soal model baru ini.
Padahal sebelumnya, saya belajar menggunakan tipe-tipe soal yang seperti
seleksi tahun 2019. Kaget? Jelas, karena saya mendapatkan score yang jauh
dibawah target awal saya. Tapi Puji Tuhan, ternyata masih diberi kelanjutan ke
tahap interview.
Selanjutnya, kita akan membahas
mengenai waktu pengerjaan soal.
Informasi mengenai waktu dan tata cara
pengerjaan, saya ambil dari PDF Publikasi pihak LPDP (tanggal publikasi 8
Oktober 2021).
Pengerjaan seleksi tahap 2 (tahap
setelah Admisitrasi) dibagi sebagai berikut:
Tes Bakat Skolastik
(TBS) |
Tes Kebangsaan |
90 menit |
30 menit |
Pertama, saya akan membahas TBS
TBS terdiri dari 3 subtes yaitu:
a. Penalaran Verbal : 30 menit
b. Kuantitatif : 40 menit
c. Pemecahan Masalah : 20 menit
Untuk jumlah soal TSB (seingat saya)
itu 60 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit dan tes kebangsaan sejumlah 45
soal dengan waktu pengerjaan 30 menit.
Bagaimana tipe/model soal TSB dan Tes
Kebangsaan?
Untuk TBS, hampir mirip dengan soal GRE/GMAT.
Untuk soal kebangsaan 2021, hampir
mirip dengan soal CPNS. Contohnya: disajikan suatu kondisi tertentu kemudian
kita harus memilih jawaban terbaik diantara jawaban yang baik. Terdapat opsi A,
B, C dan D.
Tidak terdapat hafalan seperti kapan Amandemen
UUD 1945, ibukota negara X, kesenian daerah, dll.
Waktu Pengerjaan
Pengerjaan soal akan dibuka pada pukul
08.00 dan ditutup pada pukul 16.00. Proses pengerjaan TBS dan Tes Kebangsaan membutuhkan
waktu sepanjang 2 jam. Maka paling lambat, kita harus mulai untuk mengerjakan
TBS dan Tes Kebangsaan pada pukul 13.00.
Kenapa pukul 13.00, bukannya pukul 14.00?
Karena ada kemungkinan error
dalam pengerjaan. Error tersebut akan membuat akun kita terlog out otomatis
dari proses pengerjaan. Setelah log out kita harus mulai untuk log in
kembali dan melanjutkan pengerjaan.
Kita harus menyediakan estimasi 1 jam
untuk menghadapi hal tidak terduga, seperti error. Saat error dan proses
log out tersebut, waktu pengerjaan akan berhenti, jadi jangan panik. Kemudian
coba untuk log in kembali. Jika waktu terpotong saat error dan proses log
out tersebut, maka sebaiknya kita menginfokannya pada admin telegram LPDP –
saat proses pembagian jadwal pengerjaan, kita akan diberi kontak telegram admin
LPDP yang bisa membantu apabila terjadi error atau hal-hal yang tidak
diinginkan.
Untuk menghindari error, pastikan laptop
dan jaringan internet yang kita gunakan mendukung untuk proses pengerjaan.
Passing Grade untuk TBS itu ada atau tidak?
Untuk pertanyaan ini, saya tidak tau
pastinya. Apakah ada atau tidak adanya passing grade untuk TBS akan tetapi
menurut pengalaman saya dan teman-teman yang sudah mengikuti seleksi tahap 2
ini, sepertinya ada.
Untuk angka pastinya pada tahun 2019
dan 2021 berbeda. Untuk LPDP DN dan LN juga berbeda.
Seingat saya, untuk LN tahun 2019,
peserta akan lanjut ke tahap interview apabila mendapatkan score 195. Sedangkan
untuk tahun 2021, peserta cukup mendapat score 185. Untuk Dalam Negeri, seingat
saya, waktu tahun 2019, PGnya sebesar 150. Untuk 2021, saya kurang mengikuti.
Bagaimana cara menghitungnya? Jumlah
soal benar (kita akan tau setelah mengerjakan TBS karena akan ditampilkan
berapa soal benar yang kita jawab) dikalikan dengan 5.
Score maksimal yang bisa kita dapatkan
adalah 300 (60 x 5).
Sekian.
Salam,
Vie.